Ketersediaan dan
akses terhadap air bersih menjadi salah satu persoalan yang dihadapi pemerintah
dan masyarakat di Tanah Air. Bahkan, dari delapan target yang ditetapkan dalam
Millenium Development Goals (MDGs), Indonesia masih kesulitan untuk mencapai
target peningkatan akses terhadap air bersih dan kualitas sanitasi.
Data terakhir menunjukan proporsi rumah tangga dengan akses air minum layak mengalami peningkatan dari sekitar 38% pada tahun 1993 menjadi sekitar 48% pada tahun 2009. Sementara itu proporsi rumah tangga dengan akses sanitasi aman juga meningkat dari 25% pada tahun 1993 menjadi 51% pada tahun 2009. Namun demikian peningkatan hasil tersebut masih jauh dari target MDGs tahun 2015 yaitu 69% untuk akses air minum dan 62% untuk sanitasi aman. Pemerintah terus berupaya untuk mempercepat pencapaian target melalui investasi penyediaan air minum dan sanitasi, terutama untuk melayani jumlah penduduk perkotaan yang terus meningkat. Sedangkan untuk daerah pedesaan, pemerintah mendorong upaya pemberdayaan masyarakat dalam penyediaan air minum dan sanitasi agar memiliki tanggung jawab dalam pengelolaan dan pembangunan sarana. Upaya perbaikan akses air bersih dan sanitasi tersebut terkait dengan penurunan jumlah kasus penyakit pada anak seperti diare, demam berdarah, sakit kulit dan kecacingan.
Link Terkait
|
|
|
|